" Stasiun kecil di lokasi kecamatan di kabupaten Probolinggo yang cukup ramai, sehingga kereta api yang berhenti disini pun hanya 1 kereta api, tetapi stasiun ini bukanlah stasiun online, sehingga tidak melayani penjualan tiket kereta api. Untuk akses menuju stasiun ini pun tidaklah sulit "
26 April 2018
Nazhar Ak
" Kehadiran kereta api pertama di Indonesia mulai hadir sejak Tanam Paksa hingga saat ini. Perusahaan yang dinasionalisasikan, Djawatan Kereta Api (DKA) berdiri setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 September 1945 atau sekitar sebulan setelah proklamasi. Di bawah ini adalah sejarah perkeretaapian di Indonesia pada rentang tahun 1875-1925 dan dalam bentuk sketsa.[1]
Pra-kemerdekaan
Gambaran keadaan kereta api di Indonesia pada masa
djaman doeloe perlu dilestarikan, sehingga generasi mendatang bisa menghayati dan betapa pentingnya pembangunan kereta api. Memang pada masa itu nama
kereta api sudah tepat, karena kereta dijalankan dengan
api dari pembakaran batu bara atau kayu. Sedangkan sekarang sudah memakai diesel atau listrik, sehingga lebih tepat kalau disebut kereta rel , artinya kereta yang berjalan di atas rel dengan diesel ataupun listrik. Informasi tersebut sangat langka.
Setelah Tanam Paksa diberlakukan oleh van den Bosch pada tahun 1825 - 1830 , ide tentang perkeretaapian Indonesia diajukan dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi dari Sistem Tanam Paksa tersebut. Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840 , Kolonel J.H.R.
Van der Wijck mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di Hindia Belanda. [2]
Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 km oleh NISM, N.V. ( Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja.
Pembangunan pertama[3]
Kehadiran kereta api di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864 , oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda , Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij" (NIS) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Kereta listrik pertama beroperasi 1925, menghubungkan
Weltevreden dengan
Tandjoengpriok.
Keberhasilan swasta, NIS membangun jalan KA antara
Stasiun Samarang - Tanggung , yang kemudian pada tanggal
10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang -
Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Perkembangan di luar Jawa[ "
21 April 2018
Fauzul Rizal
" Hanya kereta api Probowangi saja yang melayani naik turun penumpang di stasiun ini. "
29 January 2018
Dian Purnama
" Stasiun kecil kelas kecamatan cocok utk kereta api ekonomi. "
07 October 2017
Bayu Andrianto
" Nice place for see trains "
16 September 2017
Ali Mahbub
" pertama kali naek kreta dr sini "
07 September 2017
Amalun Saleh
" Stasiun kebanggaanku!!! "
19 July 2017
Haris Faturrahman
" Stasiun kecil kebanggaan masyarakat leces "
16 April 2017
Sumar Lap
" Saya suka stasiun leces krn setiap sore si kecil selalu ngak liat kereta di stasiu leces. Bersih dan rapi "
10 March 2017
Gili Ketapang Probolinggo
" nice "
16 February 2017
Nasrul Hakim
" FAHIN "
22 January 2017
Outbound Kampoeng
" Perjalanan panjang dan tak ada smoking area dikereta "
ISM Production
" Stasiun kecil di lokasi kecamatan di kabupaten Probolinggo yang cukup ramai, sehingga kereta api yang berhenti disini pun hanya 1 kereta api, tetapi stasiun ini bukanlah stasiun online, sehingga tidak melayani penjualan tiket kereta api. Untuk akses menuju stasiun ini pun tidaklah sulit "
26 April 2018Nazhar Ak
" Kehadiran kereta api pertama di Indonesia mulai hadir sejak Tanam Paksa hingga saat ini. Perusahaan yang dinasionalisasikan, Djawatan Kereta Api (DKA) berdiri setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 28 September 1945 atau sekitar sebulan setelah proklamasi. Di bawah ini adalah sejarah perkeretaapian di Indonesia pada rentang tahun 1875-1925 dan dalam bentuk sketsa.[1]
21 April 2018Pra-kemerdekaan
Gambaran keadaan kereta api di Indonesia pada masa
djaman doeloe perlu dilestarikan, sehingga generasi mendatang bisa menghayati dan betapa pentingnya pembangunan kereta api. Memang pada masa itu nama
kereta api sudah tepat, karena kereta dijalankan dengan
api dari pembakaran batu bara atau kayu. Sedangkan sekarang sudah memakai diesel atau listrik, sehingga lebih tepat kalau disebut kereta rel , artinya kereta yang berjalan di atas rel dengan diesel ataupun listrik. Informasi tersebut sangat langka.
Setelah Tanam Paksa diberlakukan oleh van den Bosch pada tahun 1825 - 1830 , ide tentang perkeretaapian Indonesia diajukan dengan tujuan untuk mengangkut hasil bumi dari Sistem Tanam Paksa tersebut. Salah satu alasan yang mendukung adalah tidak optimalnya lagi penggunaan jalan raya pada masa itu. Akhirnya, pada 1840 , Kolonel J.H.R.
Van der Wijck mengajukan proposal pembangunan jalur kereta api di Hindia Belanda. [2]
Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Samarang - Tanggung yang berjarak 26 km oleh NISM, N.V. ( Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar jalur 1.435 mm (lebar jalur SS - Staatsspoorwegen adalah 1.067 mm atau yang sekarang dipakai), atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Semarang meskipun strategis, tetapi tidak ada pelabuhannya untuk barang, sehingga barang dikirim ke Batavia atau Soerabaja.
Pembangunan pertama[3]
Kehadiran kereta api di Indonesia diawali dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864 , oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda , Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij" (NIS) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Kereta listrik pertama beroperasi 1925, menghubungkan
Weltevreden dengan
Tandjoengpriok.
Keberhasilan swasta, NIS membangun jalan KA antara
Stasiun Samarang - Tanggung , yang kemudian pada tanggal
10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang -
Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Perkembangan di luar Jawa[ "
Fauzul Rizal
" Hanya kereta api Probowangi saja yang melayani naik turun penumpang di stasiun ini. "
29 January 2018Dian Purnama
" Stasiun kecil kelas kecamatan cocok utk kereta api ekonomi. "
07 October 2017Bayu Andrianto
" Nice place for see trains "
16 September 2017Ali Mahbub
" pertama kali naek kreta dr sini "
07 September 2017Amalun Saleh
" Stasiun kebanggaanku!!! "
19 July 2017Haris Faturrahman
" Stasiun kecil kebanggaan masyarakat leces "
16 April 2017Sumar Lap
" Saya suka stasiun leces krn setiap sore si kecil selalu ngak liat kereta di stasiu leces. Bersih dan rapi "
10 March 2017Gili Ketapang Probolinggo
" nice "
16 February 2017Nasrul Hakim
" FAHIN "
22 January 2017Outbound Kampoeng
" Perjalanan panjang dan tak ada smoking area dikereta "
22 November 2016Fatos Jazz
" Jalan berlobang hati hati "
11 January 2015