Gizi Indonesia

Pada tahun 1969 kami mengusahakan penanaman rumput laut jenis di pantai Sumba Timur, NTT. Orang orang yang memunguti rumput laut kala itu turun dari gunung dan tanpa alas kaki mereka melalui batu karang dan kerikl berpasir. Anehnya, tangan dan kika mereka tetap halus, seperti layaknya orang yang tak pernah melakukan pekerjaan luar.

Seorang ahli dari Perancis – langganan kami- mengolah rumput laut tersebut antara lain menjadi bahan pembuat kosmetik. Anda sudah menduga, pasti rumput laut itu yang menghalkuskan kulit para pemungut rumput laut tadi.
Terpikir oleh kami unuk mencoba mengusahakan sendiri pengolahan rumput laut untuk kosmetik. Kami mempelajari dari buku-buku jamu tiongkok. Ternyata memang rumput laut bermanfaat menghilangkan rasa panas pada kulit dan membuat kulit menjadi lentur (elastis). Kami masih belum puas dengan hanya mengandalkan manfaat dari rumput laut tersebut, maka kemudian kami menambahkan Sari Buah Bligo (Benincisa Cerifera) yang menurut buku jamu-jamu tiongkok kuno, bermanfaat menghalkuskan kulit.
Berbagai percobaan dan penelitian kami lakukan, sampai kami berhasil membuaterbagai percobaan dan penelitian kami lakukan, sampai kami berhasil membuat krem muka di tahun 1971. Banyak peminat kala itu yang mencengangkan oleh hasilnya. Laporan menunjukkan bahwa krem kami membuat wajah menjadi ayu alami. Namun kami masih ingin tau lebih jauh, mengingat jenis kuliat yang berbeda-beda. Erlintass dalam benak kami, Gusti Putri Mangkunegoro VIII Solo. Jawa Tengah. Sebagai seorang bangsawan yang berjiwa besar beliau begitu dikenal masyarakat. Beliau berkenaan menguji kembali manfaatkrem kami.

Beliau mncoba sendiri, juga membagikan pada para abdi dalem. Ketika itu beliau masih menggunakan “Secret of the Sea” buatan Amerika dengan harga M$ 50.000 per pot. Menurut beliau “Secret of the Sea” hanya menyejukkan kulit wajah tanpa menjadi ayu alami. Rasa kagum beliau pada produk buatan dalam negeri, juga rasa bangganya timbulk setelah mencoba. Lalu kami dianjurkan untuk memproduksi krem itu secara komersil, dengan mutu jaminan, tetapi harga terjangkau. Agar seluruh wanita di Indonesia busa turut memetik manfaatnya.

Genaplah sudah usaha kami. Tinggal pemberian nama sesuai. Gusti Putri pun menyarankan nama yang terdiri dari dua suku kata dan empat huruf, agar mudah diingat. Sambil trus mengadakan penelitian kami menemukan nama GIZI.

Nama produk “SUPER CREAM” untuk manfaat “AYU ALAMIAH” yang diidamkan wanita sedunia.

GIZI Super Cream lahir pada tahun 1972 dengan rekomendasi Gusti Putri Mangkunagoro VIII Solo